Home »
PUISI KAMI
» Papua: Balada Tiga Anak Kecil
Papua: Balada Tiga Anak Kecil
Written By Komunitas Anak Jalanan on Kamis, 05 September 2013 | 16.15
Tiga anak kecil berlalu dari tumpukan sampah dedaunan ketapang dan potongan bambuyang masih mengepulkan sisa-sisa asap pembakaran pada tengah hari yang terik. Mereka membawa karung plastik berisi kaleng.
Aku melihatnya dari kejauhan, dari depan pintu kamarku yang sunyi. Aku tidak melihatnya kala mereka datang. Tangan mungil itu mengais-ngais kaleng bekas. Ketika mendapatkan, mereka menjejaknya kuat-kuat sehingga kaleng itu pipih.
Tiga anak kecil itu Papua, dengan tubuh yang belum tumbuh sempurna. Mereka masih sangat pantas untuk beria-ria di sekolah dasar, di kelas 1 atau 2. Mestinya, batinku, mereka masih belajar membaca dan berhitung.
Kemana mereka berlalu?
Ketika kembali ke sekolah, aku mendapati tiga anak kecil itu berteduh di kerindangan pepohonan di belakang kapela yang megah, di bawah pelepah kelapa berayun-ayun oleh tiupan angin. Tangan mungil mereka memegang kaleng lem kecil dan satu demi satu menghirupnya. Tampak mereka bak orang dewasa.
Aku tertegun. "Hendakkah aku menegur mereka?" Mereka tidak hirau akan aku yang berdiri dua meter dari mereka. Aku ragu.
Tiga anak kecil itu tiba-tiba berubah menjadi dewasa. Salah satu menghardikku sekaligus menggugat. Lebih tepat, mereka mengenali siapa aku bagi mereka. "Ko sa pu orangtua ka?"
Lalu, aku menyadari, "Aku adalah orang asing." I am a perfect stranger.
Oleh: Yohanes Supriyono
==============================
Sumber: Facebook Yohanes Supriyono
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Comment
Free West Papua

Free West Papua

0 komentar:
Posting Komentar